Senin, 10 November 2014

Biarkan Merpati Terbang



Judul itu tiba-tiba ingin aku narasikan dengan banyak hal kata-kata itu tidak asing bagi telinga kita. Kita semua berfikiran bahwa membiarkan merpati terbang adalah sesuatu hal yang mungkin resikonya adalah merpati itu tidak akan kembali lagi. Atau bisa jadi ia kembali dan tiba-tiba membawa sepucuk surat. Ah, khayalanku memayah!
Jadi, dulu tepatnya sewaktu aku kelas 1 SMK. Aku merasakan jatuh cinta pada lawan jenisku. Kita seperti berada di dunia yang isinya hanya ada kita, tiada yang lain. Perasaan Indah itu memang hanya sesaat. Padahal kita bedua berjanji, dan  merangkai banyak impian. Yang sepertinya tidak akan pernah berubah. Sebentar, 3 tahun 5 bulan tepatnya. Saat-saat yang memuncak di usia itu. Aku tidak dapat lagi bertahan. Aku ingin menjadi burung merpati yang dapat terbang bebas.
Terbang dengan bebas tanpa kandang dari emas sekalipun. Aku kira aku tidak penah akan kenal dengan cinta lagi. Mungkin aku rencanakan memulai lagi berhubungan dengan teman lelaki  sekitar 5 tahun yang akan datang. Tapi ternyata belum setahun tepatnya 2 bulan aku bebas. Aku jatuh lagi dalam rasa yang nikmat itu tapi dalam lubang yang berbeda.
Aku bingung, kenapa perasaan ini bisa ada dan datang begitu saja? Ternyata aku termasuk orang yang cepat move-on.
Biarkan merpati terbang, sekarang orang yang menjatuhkan hatiku kedalam hatinya, berbeda dengan orang yang dulu memasukkan aku ke kandang emasnya. Dia membiarkan aku terbang bebas kemanapun aku pergi....
Indah rasanya menjadi merpati yang terbang bebas. Di lubuk hati ini memang senang tapi disisinya, kadang ada kekhawatiran pada dirinya yang juga ikut terbang dalam bebasnya. Semoga merpati yang terbang bebas tetap tahu dimana dia harus pulang kembali..........

Tidak ada komentar:

Posting Komentar