Kebebasan adalah suatu hal yang
dilakukan dalam tempo yang berdekatan dalam jangka yang lama yang membuat seseorang
menjalani aktivitas yang itu-itu lagi dan cenderung menyukainya atau ada di
dalam perasaan nyaman dengan melakukan kegiatan dengan hal sama secara
berulang-ulang.
Kebiasaan bisa hilang dan bisa
memuncak ada waktu habis dan waktu aktivnya mungkin. Misalnya sebulan belakangan
ini aku sedang menyukai Kebab makanan khas timur yang lezat itu. Tapi 2 minggu
setelah satu bulan itu kebiasaan mengkonsumsi Kebab berkurang, berkurang, dan
lama-lama menjadi jarang. Tapi sewaktu-waktu aku akan merindukan mengkonsumsi
Kebab dan terbiasa lagi dan hilang lagi. Hmmmm aku jadi ingat tentang kebiasaan
yang dilakukan seseorang untuk orang yang dicintainya. Dia mengaku mencintainya
maksudku. Apa akan sama seperti Kebab tadi? Atau akan bagaimana? Karena sukanya
kita terhadap makanan itu didasari oleh rasa Cinta. Begitupula perasaan manusia
yang cintanya sangat bervariatif.
Bagaimana jika setiap hari dia
mencintaimu dan tiba-tiba dia tidak lagi menintaimu? Sama seperti.... dulu
setiap hari waktu pendekatan didekati dengan berbagai cara dengan kebiasaan dia
mengirimi pesan singkat setiap hari, pagi, siang, sore, malam, memberi ucapan
atau puisi disetiap detiknya, memberi sekuntum bunga mawar setiap
malamnya. Bernyanyi disetiap detik
menjelang tidurnya. Mungkin dalam jangka 1 2 bulan masih begitu, tapi setelah 3
atau 4 bulan dia tiba-tiba mnghilangkan sedikit demi sedikit kebiasaan itu. Sampai
akhirnya hilang sudah kebiasaan itu. Yang ada hanya kenangan.
Aku masih bingung, kenapa ada
perasaan yang hilang dan ada yang tetap dihati?
Aku pernah merasakan ini perasaan
hilang menghilang. Apa semua tidak bisa ada yang utuh? Atau tetap dihati paling
tidak. Mengapa selalu ada proses menghilang?
Dulu, aku kira perasaan
menghilang bisa aku atasi dan aku akan tetap tidak akan menghilang tapi tidak
dengan yang terjadi. Yang terjadi proses kehilangan selalu terjadi setelah
terjadi kemunculan yang memuncak. Tidak ada cinta yang abadi. Walaupun namaku
lestari tapi cinta ku tidak abadi. Mungkin keabadian itu hanya urusan Tuhan,
Allah Sang Pemilik Rasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar